SEJARAH PIJAT AKUPUNTUR
Kapan sebenarnya pijat akupuntur dimulai ? baik di negara asal
Akupuntur atau dinegara-negara lainnya secara pasti tidak di ketahui,
Tetapi jika di tinjau dari alat yang digunakan untuk pengobatan,
Kemungkinan pijat akupungtur lahir lebih dulu di bandingkan akupungtur
itu sendiri.
Akupungtur didalam pengobatannya memakai bermacam alat
Pengobatan sesuai dengn perkembanga jamannya,dari alat yang
Berasal dari batu,bambu,tulang,perungu,emas dan kini memakai baja tak
Berkarat. Sebelum manusia menciptakan alat pengobatan seperti, jarum
Tentu ia lebih dulu ia menggunakan tangannya/anggota tubuhnya
sebagai alat pijat.
Akupungtur disusun dan dirumuskan sebagai sebuah ilmu pengobatan,
Dimulai 4000-5000 tahun yang lalu dan sudah berkembang sejak jaman
Batu. Dalam buku “HUANG TI NEI CING” (kitab penyakit dalam
kaisar kuning) perinsip pengobatan cina diuraikan secara baik dan
sistematis,sehinga berkembang sampai keseluruh penjuru dunia, mulai
asia, eropa,Amerika dan belahan bumi lainnya termasuk Idonesa.
Di beberapa negara di luar negeri cina, termaksud indonesia,
soal pijat memijat sudah membudaya dikalangan masyarakat, sebagian
cara pijat tersebut, kalau diperbandingkan dengan teori dasar akupungtur
banyak sekali kesamaaannya, baik lokasi pemijatannya maupun
mekanisme rangsangan pijat tersebut.
Tetapi di indonesia pijat alamia yang kita kenal dilakukan oleh nenek
moyang kita turun menurun sampai generasi sekarang, hampir tidak dapat
meniggalkan rumusan rumusan teorynya, banyak pemijat dikampung atau
di tempat lainnya yang memperoleh pengetahuannya secara turun
menurun atau menirukan tindakan pijat/perbuatan orang lain. Mereka
belum dapat menerangkan ilmu pijat yang dilakukannya.
Kita belum mampu menemukan titik tolak atau saat awal pijat tersebut
dilakukan. Boleh jadi dilakukan secara empiris, yang dimulai dari
pengalaman yang tidak di sengaja, kemudian ditiru dan dituturkan dari
seorang ke seorang, dan karena banyak kebenaran atau bukti
penyembuhan baik gejala
maupun penyebabnya, maka menjalarlah kemampuan tersebut semakin
luas dan bertahan dalam perjalanan hidup manusia.
Dari hasil pengamatan terhadap dari beberapa cara pemijatan alamiah
itu maka kita mendapat titik temu dengan dasar-dasar akupuntur. Oleh
karena itu ada kecendrungan dulunya, para pemijat pemula ini selain
mendapat pengetahuan secara empiris juga setidak- tidaknya petunjuk
dari seorang yang sudah sedikiy banyak mengenal akupungtur.
Datangnya pedagang dari cina, misalnya, bukan mustahil datang
hanya
untuk kepentingan perdagangan tanpa memboyong tradisi dan
kebudayaan. Pengaruh kebudayaan cina telah kita ketahui banyak di
adopsi masyarakat kita, baik dalam perbendaharaan bahasa, beberapa
bentuk musik dan kesenian lainnya.jadi ada kemungkinan besar
bahwa cara pengobatan merekapun ikut membaur dan mempengaruhi
atau ditiru penduduk asli yang bersinggungan dengan pendatang cina
tersebut. Dalam dunia pengobatan, seperti ramuan obat-obatan yang
paling menonjol masih meninggalkan dampak dalam pengobatan
tradisional yang ada di indonesia.
Perbedaan nyata antara pijat akupungtur dengan tekhnik pijat lainnya
adalah pada pemilihan lokasi pijat. Pijat akupuntur hanya memerlukan
beberapa lokasi saja, yaitu pada titik akupungtur tertentu. Tujuan
pengobatan yang di harapkan adalah untuk penyembuhan penyakit,
pencegahan penyakit, memperkuat daya tahan tubuh serta mengurangi
rasa sakit, bukan untuk kesegaran jasmani seperti pijat yang dilakukan
hampir pada seluruh tubuh.
Perkembangan akupuntur di indonesia, diperkirakan berjalan
seiring dengan keberadaan perantau cina. Mereka juga mengembangkan
tekhnik pengobatannya pada waktu berinteraksi dengan penduduk lokal
di nusantara. Biasanya pengobat cina yang di sebut shinse, melakukan
pengobatan menggunakan metode akupuntur di lingkungan terbatas
sekitar mereka. Pada 1963, departemen kesehatan memasukkan disiplin
ilmu ini dalam rangka penelitian dan pengembangan cara pengobatan
timur, termasuk ilmu akupuntur, atas instruksi menteri kesehatan kala itu,
prof.dr. Satrio, telah membentuk sebuah team riset ilmu pengobatan
tradisional timur. Maka mulai saat itu praktek akupuntur diadakan secara
resmi di rumah sakit umum pusat, jakarta. Team inilah yang kemudian
berkembang menjadi sub bagian dibawah bagian penyakit dalam.
Perjalanan selanjutnya menjadi unit akupuntur rumah sakit dr. Cipto
mangunkusumo pada masa kini. Unit ini memberikan pelayanan poliklinis
terhadap psien yang membutuhkan jasa pengobatan, selain itu juga
menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan untuk menghasilkan
ahli akupuntur baru.
Dalam dunia pemberdayaan masyarakat, beberapa LSM nasional
secara aktif mulai mengaplikasikan metode pengobatan ini dalam
kegiatan- kegiatan kemasyarakatan. Hal ini disebabkan ada sisi positif
ilmu pengobatan akupuntur/akupresure ini dalam memberdayakan
keswadayaan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan mereka.
Metode dan cara pengobatannya yang mudah di pelajari, oleh semua
kalangan, bahkan dengan tingkat pendidikan relatif rendah sekalipun,
menjadikan bidang kesehatan ini dapat dikuasai. Sifatnya yang tidak
exclusif, baik dari cara pendidikan dan pengajaran yang tidak memerlukan
tempat khusus, juga merupakan nilai tambah dari disiplin pengobatan ini.
Dari pengalaman pendampingan, efektipitas penyembuhannya cukup
besar, dimana masyarakat mempunyai kemampuan untuk
berbuat/mengatasi masalah kesehatan di lingkup keluarga tanpa harus
tergantung dengan pihak lain. Prinsif penyembuhan penyakit yang
berorientasi kemandirian sangat cocok dikembangkan dan sejalan dengan
philosophy pemberdayaan masyarakat.
by. nasrun nasution.
Selengkapnya...
Jumat, 25 Desember 2009
ACUPRESURE/ ACUPUNKTUR
Label: DIABETES/GULA MEMAKAN SEL TUBUH, sekilas sejarah pijat acupresure/ acupunktur
Diposting oleh AMARULLAH di 01.24 0 komentar
Senin, 14 Desember 2009
PENYAKIT DIABETES/GULA DI TENGAH MASYARAKAT
Diabetes dikenal masyarakat adalah suatu penyakit yang dinamai penyakit gula, yang mana penyakit tersebut sangatlah ditakuti masyarakat banyak. penyakit ini berawal dari berlebihnya pola makan, dimana masyarakat banyak yang tidak memperhatikan tingkat pola makan mereka, sehingga kinerja kerja organ sangat berlebih dan meyebabkan kelelahan organ. lambung dan pankreas yang mana pertama kali menerima beban dan harus extra keras bekerja untuk mengolah makanan yang ditrima dari mulut setiap harinya, pengolahan makanan tersebut terus menerus ditrima dan dilakukan, setelah makanan tersebut di olah maka sebahagian makanan di transper dan diserap ke organ-organ lainnya, begitulah setiap harinya lambung dan pankreas bekerja sehingga kedua organ tersebut kelelahan dan organ pankreas mengalami kerusakan sehingga produksi insulin tubuh tidak seimbang, maka terjadilah keracunan organ dan organ tak mampu mengatasi dan menetralisir hal tersebut. Tubuh lambat laun akan merasakan kemunduran kesehatan dan terus mundur sehingga kelelahan sangat tampak dari wajah. Tiga serangkai yang klasik tentang gejala kencing manis adalah polyuria (banyak kencing), polydipsia (banyak minum) dan polyphagia (banyak makan). Gejala ini boleh kembang;kan sungguh puasa diset dicetak 1, terutama sekali di anak-anak ( bulan atau minggu) tetapi mungkin sulit dipisahkan atau dengan sepenuhnya absen & & mdash; seperti halnya mengembang;kan jauh lebih pelan-pelan & mdash; diset dicetak 2. Diset dicetak 1 [di/ke] sana boleh juga jadilah kerugian berat/beban ( di samping normal atau yang ditingkatkan makan) dan kelelahan yang tidak dapat diperkecil lagi. Gejala ini boleh juga menjelma diset dicetak 2 kencing manis di pasien kencing manis siapa adalah dengan kurang baik dikendalikan. Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke urine. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).
Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).
Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.
Karena kekurangan insulin yang berat, maka sebelum menjalani pengobatan penderita diabetes tipe I hampir selalu mengalami penurunan berat badan. Sebagian besar penderita diabetes tipe II tidak mengalami penurunan berat badan.
Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.
Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik
Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan, baru diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium.
Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain :
• Rasa haus
• Banyak kencing
• Berat badan turun
• Rasa lapar
• Badan lemas
• Rasa gatal
• Kesemutan
• Mata kabur
• Kulit Kering
• Gairah sex lemah
Komplikasi:
• Penglihatan kabur
• Penyakit jantung
• Penyakit ginjal
• Gangguan kulit dan syaraf
• Pembusukan
• Gairah sex menurun
Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Maka bagi penderita diabet jangan sampai lengah untuk selalu mengukur kadar gula darahnya, baik ke laboratorium atau gunakan alat sendiri. Bila tidak waspada maka bisa berakibat pada gangguan pembuluh darah a.l.
• gangguan pembuluh darah otak (stroke),
• pembuluh darah mata (gangguan penglihatan),
• pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner),
• pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta
• pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).
Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih.
Selengkapnya...
Label: DIABETES/GULA MEMAKAN SEL TUBUH
Diposting oleh AMARULLAH di 17.56 0 komentar
Sabtu, 12 Desember 2009
HERBAL DI TENGAH - TENGAH MASYARAKAT
SEGENAP puji hanya milik allah ,Yang menjadikan obat bagi setiap penyakit ,Yang tak henti- hentinya mengguyurkan nikmat kepada hamba- hambanya . Shlawat dan salam semoga selalu diberikan kepada rosulullah , Semoga sholawat dan salam juga diberikan kepada keluarga ,sahabat dan orang - orang yang selalu setia dengan sunnah - sunnahnya sampai Hari Kiamat.
Tanaman obat atau obat herbal bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat indonesia secara khusus , Karena , obat ini sudah dikenal secara turun temurun semenjak
nenek moyang menempati negeri ini .Berbagai jenis obat herbal telah dikenal sejak dahulu ,dan menjadi pengobatan utama berbagai suku .Bahkan , acapkali kita mendengar bahwa beberapa obat herbal memiliki nilai mistis tertentu atau cerita - cerita legenda yang menyertainya .
Berbagai jenis obat herbal telah diteliti khasiat dan keamanannya sehingga termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern atapun diteliti kandungan zat aktifnya untuk dijadikan obat modern . Karena itu , tidak heran jika kemudian banyak pihak yang kemudian melirik obat - obat herbal dengan segala jenisnya untuk diproduksi .
Saat ini Masyarakat Tengah Galak Untuk Kembali Ke Tanaman Obat , Yang Mana Tanaman Obat tersebut Sangat Mudah Didapat , Baik Dihalaman Rumah Maupun Di Sekitar Kita
Selengkapnya...
Label: DIABETES/GULA MEMAKAN SEL TUBUH, OBAT HERBAL
Diposting oleh AMARULLAH di 19.42 0 komentar
TANAMAN OBAT YANG BERMANFAAT
TANAMAN OBAT LENGLENGAN
LENGLENGAN =
(Leucas lavandulifolia Smith)
Sinonim :
L. linifolia, Spreng.
Familia :
labiatae
Lenglengan adalah tumbuhan liar yg dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti uraian yg tertuang dibawah ini.
Uraian :
Tumbuh liar di tanah kering sepanjang tepi jalan, tanah terlantar dan kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian kurang dari 1.500 m dpi. Terna semusim, tegak, tinggi 20-60 cm. Batang berkayu, berbuku-buku, bentuknya segi empat, bercabang, berambut halus, warnanya hijau. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai. Helaian daun bentuknya lanset, ujung dan pangkainya runcing, tepi bergerigi, panjang 1,5-10 cm, lebar 2-10 mm, warnanya hijau muda. Bunga kecil-kecil, warnanya putih berbentuk lidah, tumbuh tersusun dalam karangan semu yang padat. Buahnya buah batu, warnanya coklat. Biji bulat, kecil, warnanya hitam. Herba ini mempunyai khasiat yang sama dengan Leucas zeylanica (L.) R.Br. Perbanyakan dengan biji.
Nama Lokal :
Paci-paci (Sunda), sarap nornor (Madura). daun setan, ; Lenglengan, lingko-lingkoan, nienglengan, plengan (Jawa); Gofu hairan (Ternate), laranga (Tidore).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sukar tidur, Sakit kepala, Influenza, Batuk, Batuk rejan, difteri; Jantung berdebar, Tidak datang haid, Pencernaan terganggu; Cacingan, Kencing manis (Diabetes melitus, Kejang, ayan (epilepsi);
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman. KEGUNAAN. - Sukar tidur, rasa gelisah. - Sakit kepala. - lnfluensa. - Batuk, batuk rejan, difteri. - Jantung berdebar. - Tidak datang haid. - Pencernaan terganggu. - Cacingan. - Kencing manis
(diabetes mellitus, Kejang, ayan (epilepsi). PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-15 g, direbus. Pemakaian luar: Seluruh tanaman dicuci bersih lalu digiling halus, untuk pemakaian setempat pada luka, koreng, atau kudis.
CARA PEMAKAIAN: 1. Sukar tidur : 15 g daun segar dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan dibagi menjadi 2 bagian. Minum pagi dan sore. 2. Sukar tidur, rasa gelisah: Bantal kepala untuk tidur diisi dengan daun yang telah dikeringkan. 3. Epilepsi : 3/4 genggam daun segar dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan air gula secukupnya. Sehari 3 x 1/2 gelas. 4. Kejang panas pada anak : 1 genggam daun segar dicuci lalu digiling halus, tambahkan air garam secukupnya. Aduk sampai menjadi adonan seperti bubur, lalu digunakan untuk menggosok dan melamur badan anak yang sedang kejang. 5. Sakit kepala, galisah: 1 genggam daun segar dicuci lalu digiling halus, tambahkan 1 cangkir air bersih. Dipakai untuk mengompres kepala dengan handuk kecil yang dibasahi dengan ramuan tadi, lakukan 3 kali sehari. 6. Batuk rejan: 1 batang tanaman berikut akarnya dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan air gula seperlunya. Sehari 3 x 1/2 gelas. 7. Difteri: 1/2 genggam daun berikut bunga lenglengan, 1/3 genggam daun jinten, 1 jari asam trengguli, 1 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, dipakai untuk berkumur dalam mulut dan tenggorokan selama 2-3 menit, lalu dibuang. 8. Cacing kremi : 3/5 genggam daun segar dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya Sehari 2 x 3/4 gelas. 9. Jantung berdebar: 3 genggam daun dicuci lalu direbus dengan 15 liter air bersih sampai mendidih selama 15 menit, Hangat-hangat dipakai untuk mandi berendam. Lakukan 2 kali sehari. 10. Luka, koreng, kudis: 1 batang tanaman segar dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Dipakai untuk mencuci luka, koreng atau kudis.
Komposisi :
SIFAT: Pahit, pedas, hangat. Penenang, antiseptik. Daun dan akar: Saponin, flavonoida dan tanin. Daun juga mengandung minyak atsiri.
Selengkapnya...
Label: DIABETES/GULA MEMAKAN SEL TUBUH, herbal ditengah masyarakat
Diposting oleh AMARULLAH di 19.35 0 komentar